Showing posts with label Komputer. Show all posts
Showing posts with label Komputer. Show all posts

Mengenal Flat Database, B-Tree, dan Linked list


Flat Database


1. Database

Apa itu database?
Database adalah sekumpulan data yang disimpan dengan tujuan tertentu dan susun sedemikian rupa sehingga dapat diakses, dikelola dan diperbaharui secara mudah. Walaupun definisi diatas mengungkapkan abstrak dari sebuah database seperti misalnya perpustakaan, file cabinet, dan address book, yang dimaksud disini adalah sekumpulan data yang disimpan dalam sebuah sistem komputer. Ada dua jenis utama database, yaitu transactional database dan analytical database. Transactional database digunakan untuk menyimpan data yang dinamis (mudah berubah), sedangkan analytical database digunakan untuk menyimpan data yang statis.

Sejarah singkat
Konsep penggunaan database diterapkan pada pertengahan abad 20 yang sebelumnya masih menggunakan konsep file. Sebuah file database sering dianggap sebagai suatu tabel karena strukturnya yang sama dengan tabel pada sebuah laporan yang dicetak di kertas. Dengan alasan yang sama, kolom pada dalam suatu tabel disebut sebagai field dan baris disebut dengan record.

Model-model database
Model database yang paling awal adalah berbasis model flat file (file datar), dimana semua record disimpan dalam betuk sebuah file biasa. Pada model ini, tidak ada hubungan (relationship) yang bisa didefinisikan atau dibuat diantara record-record tersebut. Dengan tidak adanya hubungan antar record, maka record-record tersebut hanya bisa diakses dengan cara berurutan (sekuensial). Sebagai contoh, jika ingin menemukan suatu record pelanggan ke 50, maka akan dilakukan pencarian dari record pertama sampai ke record 49 secara berurutan. Model ini sesuai dengan kondisi dimana semua record akan diproses secara keseluruhan, tapi tidak sesuai jika hanya ingin mencari record yang sesuai saja dalam suatu database.

Model selanjutnya adalah hierarchial model (model hirarki), yang secara luas digunakan dalam lingkungan komputer mainframe. Model ini diturunkan dari Information Management Systems pada tahun 1950an dan diadopsi oleh perusahaan-perusahaan seperti bank, asuransi dan masih digunakan hingga sampai hari ini. Model ini dirancang dengan hubungan yang terstruktur sehingga memungkinkan dan mempermudah akses terhadap suatu data atau record. Dengan menggunakan skema dari suatu pohon yang dibalik, hubungan yang terjadi dalam model hirarki ini adalah parent-child dan one-to-many. Setiap tabel parent bisa mempunyai beberapa child tabel, namun setiap child tabel hanya mempunyai satu parent tabel. Karena struktur datanya permanen, dan secara eksplisit terhubung antara satu sama lainnya, maka proses pengaksesan data akan lebih cepat. Meskipun demikian, model struktur yang bersifat kaku ini menyebabkan beberapa masalah. Penambahan child tabel tidak bisa dilakukan jika tidak terhubung dengan parent tabel. Misalnya, jika parent tabelnya adalah “Dokter” dan child tabelnya adalah “Pasien”, maka penambahan pasien akan bergantung dengan dokter. Dengan kata lain, penambahan record seorang pasien harus juga menambahkan record seorang dokter. Begitu juga jika sebuah parent tabel dihapus, maka child-child tabel dibawahnya juga akan terhapus.

Berdasarkan model hirarki pohon terbalik juga, pendekatan desain database selanjutnya dibuat yaitu network model. Model ini menerapkan hubungan yang lebih rumit dari model hirarki, sebagai contoh suatu pohon bisa memiliki cabang yang banyak. Pada model ini, tabel-tabel terhubung dalam sebuah himpunan, dimana sebuah record dalam tabel owner akan dihubungkan dengan beberapa record dalam tabel member. Seperti halnya model hirarki, pengaksesan data pada network model juga berlangsung sangat cepat. Namun demikian, model ini juga mempunyai beberapa masalah. Misalnya, seorang user harus paham betul secara menyeluruh struktur database yang ada untuk memperoleh sebuah data atau informasi. Jika strukturnya berubah, maka segala informasi yang berkaitan dengannya akan berubah juga.

Pada tahun 1970-an, hubungan antar database (database relational) dikembangkan dengan  pesat dan begitu rumit, dimana nantinya akan mendominasi penggunaan konsep ini dalam semua industri.

Apa itu database relational?
Pada model database relational, data disimpan dalam sebuah relations (relasi), biasanya disebut dengan tabel. Kumpulan dari tabel, record (atau tuples), dan fields (atau attributes) adalah komponen-komponen dasar yang membentuk suatu relasi database. Setiap data individual, disimpan dalam field di suatu tabel dan setiap record terdiri dari beberapa field yang membentuk suatu tabel.

Model database relational dikembangkan dari proposal oleh Dr. E.F. Codd yang berjudul “A Relational Model of Data for Large Shared Databanks” pada tahun 1970. Codd adalah seorang peneliti ilmiah di IBM, yang menjelaskan cara yang baik untuk mengelola data yang ada dalam jumlah besar. Model hirarki dan network pada waktu itu cenderung bermasalah dengan redundansi dan integritas data. Dengan menggabungkan disiplin ilmu aljabar, kalkulus dan lojik ke suatu data, Codd membangun suatu model yang lebih komplek.

2. Flat Database

Apa itu flat database
Sebuah flat-file database adalah database yang hanya memiliki sebuah tabel. Tabel tersebut terdiri dari sekumpulan field (kolom) dan record (baris). Sebagai contoh adalah pada tabel kartu nama berikut ini:


Gambar 1. Tabel kartu nama

Flat database bisa digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi yang berbeda, misalnya tabel dalam wordprocessor atau dokumen HTML, ataupun worksheet disebuah spreadsheet. Tabel didalamnya bisa diurutkan berdasarkan nilai yang ada dalam kolom. Dalam spreadsheet, tabel bisa juga diquery dan dimanipulasi dengan cara tertentu. Hal ini mencerminkan sifat-sifat sebuah database yang sederhana.

Sebuah field digunakan sebagai key field (atau index field) yang akan digunakan untuk mengindek database yang nantinya akan digunakan pada waktu operasi pencarian dan pengurutan. Nilai dari primary key field haruslah unik untuk setiap record. Contohnya adalah daftar tabel kartu nama dibawah ini:


 Gambar 2. Tabel kartu nama yang diindex

Semua database bisa di index untuk menambah aksesnya. Index dalam database merupakan sebuah daftar berurutan yang berisi beberapa kolom dari sebuah tabel dengan penunjuk (pointer) yang berhubungan dengan sebuah nilai. Sebuah index memungkinkan sebuah kriteria pencarian akan dicari secara cepat dan akurat. Berbagai macam metode index yang digunakan adalah b-tree, hashes, dan linked lists.

Suatu database yang bersifat relasional (RDBMS) akan lebih menguntungkan jika diiindex, karena tidak akan mengubah aplikasi yang berhubunga dengannya. Hal ini disebabkan karena aplikasi tersebut tidak menggunakan data yang terindex secara langsung.

B-Trees (Balanced Tree Data)
B-tree adalah suatu metode untuk menyimpan dan menemukan suatu file (disebut juga records atau keys) dalam suatu database. Algoritma b-tree meminimalkan jumlah dari media yang harus dilalui untuk mencapai suatu record database yang diinginkan sehingga akan mempercepat proses.


        Gambar 3. Struktur dari sebuah tree 

B-tree lebih dianjurkan ketika pengaksesan ke nodes adalah menggunakan media harddisk bukan RAM (Random Access Memory). Dibutuhkan waktu seribu kali lebih lambat untuk mengakses elemen data dari harddisk dibanding RAM, karena struktur harddisk yang memiliki bagian-bagian mekanik yang bergerak. Metode b-tree sangat menghemat waktu dimana setiap nodes bisa mempunyai beberapa cabang (disebut dengan children) jika dibanding dengan binary-tree yang hanya mempunyai dua children. Ketika terdapat beberapa children dalam suatu nodes, maka suatu record dapat ditemukan dengan hanya melewati beberapa nodes saja dibandingkan dengan node yang hanya mempunyai dua children.

Gambar 4. Struktur dari sebuah b-tree
          
Dalam sebuah tree (pohon), record disimpan dalam suatu lokasi yang disebut leaves (cabang). Suatu record dalam b-tree selalu berada pada titik akhir. Jumlah maksimal dari children setiap node disebut order. Jumlah dari disk access yang dibutuhkan disebut depth. Pada gambar diatas (kanan) menunjukkan sebuah b-tree dengan 3 buah order untuk menuju suatu record yang ada dalam 8 leaves. Pada gambar kiri adalah binary-tree dengan depth 4 dan b-tree dengan depth 3. Jelas terlihat bahwa metode b-tree memungkinkan pengaksesan record lebih cepat dengan asumsi semua sistem parameter adalah sama.

Dalam prakteknya b-tree bisa memiliki ribuan atau jutaan record. Tidak harus semua leaves memiliki suatu record, namun paling tidak adalah separuhnya harus memiliki. Perbedaan depth antara skema b-tree dan binary-tree adalah dalam penggunaan di sebuah sistem database dimana b-tree bisa memiliki order yang lebih tinggi, misalnya 32,64,128 atau lebih. Penambahan sejumlah record dalam database akan menambah depth, begitu juga sebaliknya. Struktur tree mendukung berbagai operasi dasar termasuk search, predecessor, successor, minimu, maximum, insert dan delete dalam sebuah tree.

Hashing
      Hashing adalah perubahan string dari suatu karakter kedalam nilai dengan panjang yang tetap atau key yang merepresentasikan string aslinya. Hashing digunakan untuk mengindex dan mengambil suatu nilai pada sebuah database, dimana akan berlangsung lebih cepat jika dibanding dengan data yang asli (sebelum diindex). Metode ini juga menggunakan beberapa algoritma enkripsi.
Contoh sederhana dari penggunaan hashing dalam database adalah berikut ini. Sebuah data flat dari sekumpulan orang adalah sebagai berikut:

Abernathy, Sara
Epperdingle, Roscoe        
Moore, Wilfred             
Smith, David
(dan seterusnya, diurut berdasarkan abjad)

Setiap nama depan dari data diatas akan menjadi key dari data nama lengkap mereka. Maka, dalam sebuah mekanisme pencarian, akan dicari karakter demi karakter terhadap semua data sehingga kriteria yang dicari ditemukan. Namun, jika setiap nama diatas dihash, maka dimungkinkan untuk menghasilkan nomor dengan sejumlah digit (misalnya empat digit) yang unik untuk setiap nama. Misalnya menjadi:

7864   Abernathy, Sara
9802   Epperdingle, Roscoe
1990   Moore, Wilfred
8822   Smith, David
(dan seterusnya)

Dalam sebuah pencarian, maka pertama kali nama akan dihash dengan fungsi hash yang sama pada waktu menyimpan data tersebut (mengindex) sehingga menghasilkan suatu nilai yang akan dibandingkan pada data terindex dengan nilai tersebut. Maka secara umum pencarian dengan 10 kemungkinan (digit 0-9) akan lebih cepat dibandingkan berdasarkan 26 kemungkinan (karakter a-z). Algoritma hashing yang digunakan disebut hash function. Sebagai tambahan, untuk mempercepat pengambilan suatu data, hashing juga menggunakan digital signature.
Fungsi hash juga digunakan untuk mengindex nilai asli atau key dan digunakan kemudian  setiap kali data yang berhubungan dengan nilai atau key tersebut diambil. Maka, metode hasing selalu merupakan operasi sekali jalan (one way operation). Tidak perlu melakukan teknik reverse engineering untuk metode ini dengan menganalisa nilai-nilai yang telah dihash. Fungsi hash yang baik tidak akan menghasilkan dua nilai yang sama untuk dua masukan yang berbeda. Jika iya, maka disebut collision.

Fungsi hash yang bekerja dengan baik untuk menyimpan dan mengambil data dari sebuah database mungkin tidak maksimal jika digunakan untuk cryptographic atau error-checking. Ada beberapa fungsi hash terkenal yang digunakan dalam cryptographic, misalnya fungsi hash message-digest MD2, MD4 dan MD4 yang digunakan untuk melakukan hash terhadap digital signature kedalam nilai yang lebih sederhana yang disebut message-digest, SHA (Secure Hash Algorithm), algoritma standar yang menggunakan sebuah message-digest lebih besar (60-bit) atau mirip dengan MD4.

Linked Lists
Sebuah linked list adalah sekumpulan data yang berurut yang hanya bisa diakses berdasarkan urutannya (dari depan ke belakang atau awal ke akhir). Setiap data yang disimpan disebut node dimana berisi penunjuk (pointer) ke node berikutnya. Bentuk dari linked list bisa digambarkan seperti dibawah ini. Node digambarkan dengan sebuah kotak sedangkan pointer digambarkan dengan sebuah anak panah. Pointer NULL digunakan untuk menandai akhir dari suatu list.

Gambar 5. Linked List

          List diatas merupakan nama yang disusun berdasarkan abjad. Perbedaan antara list yang berurutan dengan sebuah array adalah dalam pengaksesan datanya. Data dalam sebuah array bisa diakses secara acak dan langsung menunjuk secara tepat ke data yang dimaksud yang diwakili oleh sebuah angka index. Sedangkan dalam linked list, data diakses secara sekuensial (berurutan).

Meskipun pencarian data dalam bentuk array lebih cepat, namun akan mengalami kesulitan ketika sebuah data baru dimasukkan kedalamnya. Mungkin saja tidak cukup ruang pada array untuk dimasuki sebuah item baru, atau dengan menambahkan array yang baru. Sedangkan dalam linked list, penambahan record baru hanya mengubah sejumlah pointer saja.

Penghapusan sebuah record dari ordered list juga hanya dengan mengubah sebuah pointer. Jika dalam array, maka semua data disebelah kanan harus dipindah kekiri untuk mengisi ruang kosong pada saat penghapusan. Maka, sekali lagi linked list lebih cepat dan luwes. Secara umum, mungkin metode linked list lebih baik jika digunakan untuk operasi penambahan dan penghapusan yang dilakukan berulang-ulang. Jadi, linked list cenderung digunakan untuk tipe data yang dinamis, sedangkan array untuk tipe data yang statis.

Perbandingan yang lain adalah berdasarkan jumlah space yang digunakan. Dengan skema array, penggunaan space mungkin akan melebihi jumlah yang diperkirakan. Namun demikian, linked list juga membutuhkan space yang lumayan untuk menyimpan setiap pointer dari suatu node. Secara umum, agak sulit ditentukan metode mana yang membutuhkan space yang lebih besar.

CARA SETTING KONEKSI APN Di WVDIAL


oke kali ini kita akan membahas tentang cara mensetting koneksi APN di wvdial untuk beberapa provider, oke tanpa basa basi lagi mari liat langkah-langkahnya, hehe :v :
ketik kode berikut lewat terminal
# wvdialconf /etc/wvdial.conf atau #gedit /etc/wvdial.conf

maka akan muncul seperti dibawah ini sebagai defaultnya...

[Dialer Defaults]
Init1 = ATZ
Init2 = ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0
Modem Type = USB Modem
Baud = 460800
New PPPD = yes
Modem = /dev/ttyACM0
ISDN = 0
Phone = <nomor telepon modem ex:#777 dll ga tau lagi hehe>
Password = <pass provider agan>
Username = <username provideer agan>

Dan ganti  kode konfigurasi diatas seperti dibawah ini jika sobat menggunakan kartu 3(three).
[Dialer Defaults]
Phone = *99#
Username = 3data
Password = 3data
Stupid Mode = 1
Dial Command = ATDT
Modem = /dev/ttyUSB2
Baud = 115200
Init = ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0
ISDN = 0
Auto Reconnect = off
Check DNS = off
Dial Attempts = 1
Modem Type = Analog Modem


Berikut Settingan Untuk Sobat Yang Menggunakan Modem smartfren.

[Dialer Defaults]
Init = ATZ
Init = ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1; &D2; +FCLASS=0
Modem Type = USB Modem
Baud = 921600
Modem = /dev/ttyUSB0
Phone = #777
Username = smart

Password = smart
New PPPD = yes
Stupid Mode = 1

Dan Berikut Settingan Untuk Sobat Yang Menggunakan Modem AHA.


[Dialer Defaults]
Init = ATZ
Init = ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1; &D2; +FCLASS=0
Modem Type = USB Modem
Baud = 921600
Modem = /dev/ttyUSB0
Phone = #777
Username = aha@aha.co.id
Password = aha
New PPPD = yes
Stupid Mode = 1

Konfigurasi untuk Modem Flexi

[Dialer Defaults]
Modem = /dev/ttyUSB0
Modem Type = USB Modem
Init1 = ATZE0Q0V1
Init2 = ATE0Q0V1
Init3 = AT
Init4 = ATQ0 V1 E1 S0=0 +FCLASS=0
Baud = 230400
FlowControl = CRTSCTS
ISDN = 0
Dial Command = ATDT
Phone = #777
Ask Password = 0
Username = nama akun flexi anda@free
Password = telkom
Stupid Mode = 1
Auto DNS = 1
New PPPD = yes
Compuserve = 0
Auto Reconnect = on

-> untuk modem flexi cara menjalakan wvdial dengan cara  ketik : #wvdial flexi

Untuk Jenis Kartu GSM lain selain Tri semisal Indosat Tinggal Ganti saja nama APN.nya
Semisal APN Tri yaitu 3data
Maka 3Data tersebut gantilan dengan Indosatgprs (jika pake indosat)
atau ganti internet (jika pake telkomsel

Setelah itu tekan
CTRL + S Untuk menyimpan settingan tadi diatas.

Untuk menjalankan wvdial Caranya adalah
Buka terminal dan Ketik
# sudo wvdial <nama_provider>



Perbedaan Antara Windows XP dengan Windows 7

Perbedaan Antara Windows XP dengan Windows 7

Terdapat berbagai macam versi Windows, namun antara versi yang satu dengan yang lain pasti memiliki perbedaan. Kali ini akan dijelaskan perbedaan antara Windows 7 dan Windows XP. Berikut ini adalah perbedaan-perbedaannya:
  • Menu start
Tampilan menu start pada Windows XP dan Windows 7 memiliki perbedaan. Pada Windows XP, menu start tersebut berbentuk lonjong dan terdiri dari logo Windows disertai dengan tulisan ‘Start’ lain lagi dengan menu start pada windows 7. Menu start di Windows 7 hanya berbentuk lingkaran dan hanya terdapat  logo Windows. Jika kita mendekatkan kursor ke menu start tersebut maka logo Windows akan menyala. Inilah keunggulan menu start Windows 7 dari pada Windows XP dalam segi tampilan.
  • Tampilan
Pada Windows XP, memiliki tampilan yang sederhana sehingga terlihat agak membosankan sedangkan pada Windows 7 baik dari segi grafis, animasi, dan semua yang berhubungan dengan visual memiliki kualitas yang lebih baik dan lebih menarik dari pada Windows XP.
  • Search pada menu start
‘Search’ pada kedua jenis Windows tersebut berbeda karena ‘search’ pada Windows 7 lebih simpel dalam penggunaannya. Pada Windows XP, untuk menggunakan search, harus masuk ke menu start dan di dalam menu start tersebut terdapat dua kolom, pada kolom sebelah kanan terdapat pilihan search. Namun, dalam Windows 7, hanya tinggal mengeklik menu start dan di bagian bawah terdapat search bar.
  • Penyusunan dan peletakan program pada menu all program
Jika kita ingin mencari program, pasti kita membuka menu start dan mengeklik all program. Ternyata dalam penyusunan program dalam menu all program pada Windows 7 dan Windows XP memiliki perbedaan. Pada Windows XP ketika kita mengeklik all program, maka semua program yang ada akan membuka ke samping, yang terkadang jika programnya terlalu banyak akan memenuhi desktop sehingga kelihatan tidak praktis dan menganggu. Sedangkan dalam Windows 7, dalam penyusunan all programnya lebih efektif dan kelihatan lebih rapi. Jika kita mengeklik all program, maka pada menu start pada kolom sebelah kiri, akan menampilkan semua program yang ada dan disertai dengan scroll bar. Sehingga tidak akan memenuhi desktop.
  • Taskbar
Taskbar Windows 7 dan Windows XP memiliki perbedaan. Taskbar pada Windos XP, ketika ada program yang sedang dibuka akan menampilkan icon serta nama dari program tersebut. Kalau ada program yang sama dibuka lebih dari satu maka akan muncul icon dan nama program tersebut di samping program satunya sehingga menjadi tidak praktis dan memenuhi taskbar. Sedangkan pada Windows 7, ketika ada sebuah program yang sedang berjalan, hanya akan memunculkan ikon pada taskbar. Jika ada program yang sama dibuka lebih dari satu maka ikon yang muncul hanya satu tetapi memiliki efek seperti ikon yang bertumpuk-tumpuk. Ketika kita mengarahkan kursor pada icon tersebut akan muncul thumbnail dari program-program tersebut. Sehingga  Windows 7 lebih praktis dan lebih rapi dalam tampilan taksbarnya. Tampilan taskbar Windows XP juga terlihat lebih kurang menarik karena hanya terdapat satu warna, sedangkan pada Windows 7, memiliki efek seperti kaca transparan sehingga terlihat lebih atraktif. Ada perbedaan lainnya, yaitu taskbar pada Windows 7 dapat dibuat tidak muncul dan baru akan muncul jika cursor diarahkan ke tempat taskbar seharusnya berada, sedangkan pada Windows XP akan tetap muncul di desktop.
  • Tampilan drive pada my computer
Pada Windows XP, tampilan drive hanya berupa nama dari drive tersebut saja. Tidak ada keterangan berapa memori dari drive tersebut, jika kita ingin mengetahui seberapa besar memori total, memori yang telah terpakai, dan memori sisa, kita harus  mengeklik kanan pada drive tersebut dan memilih properties. Pada menu general akan ditunjukkan keterangan memori dari drive tersebut. Sedangkan pada Windows 7, drivenya terdiri dari nama drive serta terdapat keterangan berapa besar memori drive tersebut, sisa memorinya, dan memori yang telah terpakai tanpa harus mengeklik kanan drive tersebut dan memilih properties.
  • Quick launch
Di taskbar terdapat quick launch. Quick launch ini terletak di bagian sebelah kanan dari taskbar. Pada Windows XP, quick launch ini terdiri dari icon-icon program dan berderet menyamping. Jika banyak sekali icon-icon program maka akan muncul tanda panah ke samping yang jika di klik akan memunculkan semua icon (secara menyamping). Namun di Windows 7 lebih simple, quick launch hanya terdapat tanda panah ke atas. Jika tanda panah tersebut di klik maka akan keluar kotak yang berisi semua icon-icon yang ada, sehingga terlihat lebih rapi, praktis, dan tidak memenuhi taskbar.
  • Gadget
Keunggulan lainnya dari Windows 7 adalah desktop gadgetnya. Di Windows 7 terdapat berbagai gadget-gadget yang bermanfaat bagi user, jika kita menginnginkan lebih banyak gadget kita dapat mendownload gadget-gadget lainnya yang sesuai dengan apa yang kita inginkan, sedangkan pada Windows XP tidak memiliki gadget sama sekali.
  • Themes
Windows 7 memiliki keunggulan dari pada Windows XP, yaitu dalam hal tema. Pada Windows 7 terdapat berbagai tema yang menarik. Tema tersebut didapatkan  dengan cara mendownloadnya ataupun membuatnya sendiri.
  • Pembuatan folder baru di my computer atau di my document
Cara pembuatan folder baru di Windows XP dan Windows 7 di my computer maupun di my document terdapat perbedaannya. Pada Windows XP, jika ingin membuat folder baru kita harus klik file, pilih new kemudian pilih folder. Namun di Windows 7 kita tidak perlu melakukan hal tersebut karena kita tinggal mengeklik tombol new folder yang ada di bawah Windows explorer.
  • Original security
Dalam hal original security pun, Windows 7 lebih unggul dari pada Windows XP. Karena baiknya kualitas sistem keamanan dari Windows 7, kita tidak dapat menjalankan program secara sembarangan di Windows 7. Sedangkan Windows XP, original securitynya tidak bisa sebagus dan sehebat original security Windows 7.
  • Penginstallan software
Dalam hal penginstalan software, ternyata Windows XP lebih baik daripada Windows 7, karena banyak software yang ketika di install di Windows 7, ternyata tidak dapat terinstall karena Windows 7 tidak dapat mensupport program tersebut, sehingga hanya program-program teretentu saja yang dapat di install di Windows
·        DirectX 11
Windows xp hanya mendukung DirectX sampai versi 9.0c saja. Jika kalian seorang gamer dan selalu update terhadap game baru, maka ada baiknya segera bepindah ke windows 7 karena game game baru lebih banyak menggunakan DirectX 10 dan DirectX 11.
o   32-bit vs. 64-bit
Meskipun windows xp juga tersedia dalam versi 64-bit (Windows XP x64) namun banyak orang yang tidak mengetahui akan hal ini. Beda dengan windows 7 dengan memberikan pilihan jika kalian ingin mengunakan 32-bit version (x86) atau 64-bit version (x64).


Sebenernya masih banyak lagi perbedaan antara kedua operating system ini. Bila mau di detilkan satu-persatu dari system-system yang bisa atau tidak biasanya tentang aplikasi apa saja yang support dan engga di windows xp dan windows 7, tentu saja tidak habis dalam satu buku bila mau menelusuri semuanya.
Troubleshooting Pada Windows 7

Troubleshooting Pada Windows 7

Pastinya anda pernah mengalami masalah-masalah pada windows 7 seperti yang sering ane rasain :v, dari pengalaman saya sih ada nih beberapa tips atau cara untuk mengatasinya, smoga bermanfaat yah gan J,
Yap, langsung saja nih dilihat:
1. Cara Memperbaiki Jaringan Secara Otomatis Simaklah Torial berikut :
  1. Jaringan
  2. Hardware dan perangkat
  3. Menggunakan web
  4. Program kompatibilitas
Windows 7 Troubleshooters dapat menghemat banyak waktu dan usaha, namun perlu diingat bahwa mereka tidak dirancang untuk memperbaiki setiap masalah. Mereka harus dibantu oleh Anda sebagai pemiliknya.
Daripada masuk lagi ke Control Panel untuk bantuan untuk menemukan troubleshooter itu, berikut adalah cara cepat untuk melakukannya;
  1. Buka  [Start] menu.
  2. Dalam jendela kotak [Search], silakan tulis [troubleshooting] lalutekan [Enter].perbaikan sistem operasi
  3. Di bagian atas kotak pencarian, Anda akan melihat sebuah entri berlabel Troubleshooting seperti ini;repair windows 7
  4. Selanjutnya tekan [Enter].
  5. Jendela berikut adalah Troubleshooting computer problems seperti gambar dibawah;troubleshooter windows
  6. Lihat semua entri bertuliskan warna biru. Setiap bagian berhubungan dengan masalah spesifik tertentu.
Troubleshooter melalui User Account Control (UAC)
Beberapa jenis entri biru diatas memiliki pelindung. Hal ini menunjukkan bahwa Windows 7′s User Account Control mungkin turut campur. Perangkat keamanan mengharuskan Anda mempertimbangkan apa yang Anda lakukan. Sebagai tindakan pengamanan standarnya adalah [Cancel]. Abaikan ini dan klik tombol [Continue].
Ketika User Account Control diklik, akan keluar layar kosong yang menampilkan gambar yang mirip dengan gambar dibawah ini;
Mencoba Salah Satu Troubleshooter
repair sistem operasi

Mari kita coba salah satunya;
  1. Pada System and Security, Klik [Check for performance issues].troubleshooters windows
  2. Sebuah jendela baru terbukayaitu [Performance troubleshooter].memperbaiki windows 7
  3. Klik tombol [Next] dan akan muncul sebuah jendela baru seperti berikut ini;mereparasi windows 7
  4. Windows akan men-download Troubleshooter.cara perbaiki windows
  5. Troubleshooter akan mulai mengecek problem dalam item ini.
  6. Klik [Next] untuk melanjutkan, dan akhirnya akan muncul jendela baru seperti berikut;cara repair windows 7
  7. Ketika  Troubleshooter selesai, laporan indikasi masalah yang telah diselesaikan akan ditampilkan atau referensi bantuan jika diperlukan.
  8. Klik tombol[ Close] untuk menutup jendela.

2. Cara Troubleshooting Dasar pada Windows 7

 

Inilah pentingnya mempunyai Restore Points yang bisa Anda gunakan untuk mengembalikan Windows pada sistem terakhir yang memiliki kondisi baik. Dengan menggunakan fasilitas System Restore, Anda tidak perlu lagi repot-repot menganalisa masalah yang ada saat Windows mengalami permasalahan. System Restore bisa Anda temukan di Start menu > Accessories > System tools > System restore.

http://i2.wp.com/bisakomputer.com/wp-content/uploads/2012/06/restore-points.jpg?resize=500%2C399
Melakukan Restore
Jika Anda pernah melakukan pembuatan Restore points ataupun otomatis, akan muncul daftar Restore Points sesuai dengan tanggal pembuatannya. Pilih salah satu Restore Point yang diinginkan, lalu klik Next untuk mengikuti petunjuk selanjutnya. Setelah System restore selesai dilakukan, komputer akan Restart dan cek kembali apakah permasalahan sudah hilang. Jika belum, coba gunakan Restore Point lainnya.

Gunakan System File Checker

Cara lainnya adalah menggunakan fitur System File Checker. Walau jarang digunakan atau bahkan tidak diketahui keberadaannya, fitur ini bisa melakukan pemeriksaan system file yang rusak, korup, atau yang telah berganti, dan menggantikannya dengan yang bagus. Karena fitur ini menggunakan command prompt, maka ketikkan cmd  pada start menu, klik kanan lalu pilih run as administrator.
http://i0.wp.com/bisakomputer.com/wp-content/uploads/2012/06/sfc.jpg?resize=550%2C276
Menggunakan System File Checker
Untuk menjalankan System File Checker, ketik perintah sfc /scannow lalu tekan Enter. Pengecekan ini akan memakan waktu dan jika ditemukan System File yang bermasalah, nanti akan muncul daftar permasalahan. Restart komputer, dan pada saat restart sistem akan memperbaiki permasalahan System File tersebut.

Uninstall Program yang Tidak Diperlukan.

Ketidaknormalan sistem bisa jadi disebabkan adanya program mencurigakan yang ada pada Windows. Cek daftar program yang terinstall melalui Control Panel > All Control Panel Items > Program and Features. Jika ada program mencurigakan yang tidak dikenal atau merasa tidak diinstall, di-uninstall saja.
http://i0.wp.com/bisakomputer.com/wp-content/uploads/2012/06/uninstall-app.jpg?resize=550%2C403http://i1.wp.com/bisakomputer.com/wp-content/uploads/2012/06/task-manager.jpg?resize=514%2C460
Tampilan Task manager
Dari sana Anda bisa menjalankan Command Prompt dengan mengetik cmd  untuk melakukan System File Checker atau membuka Windows explorer dengan mengetik explorer.exe untuk sekedar melakukan back up data penting sebagai tindakan pencegahan dampak kerusakan lebih lanjut.

Windows Tidak Mau Booting?

Ketika Windows pun enggan untuk melakukan booting tentu Anda tidak bisa memasuki sistem untuk melakukan diagnosa atau perbaikan. Tapi Anda bisa mencoba untuk menggunakan menu Safe Mode yang disediakan untuk Windows. Jadi, pada saat komputer dihidupkan cepat tekan F8 berulang-ulang sampai muncul menu Safe Mode. Setelah itu pilih bagian Last Known Good Configuration. Dengan begitu, Windows akan memulai pada konfigurasi terakhir yang dianggap paling bagus. Setelah berhasil masuk sistem, lakukan pengecekan lagi.

Repair Windows atau Install Ulang Windows.

Ketika berbagai cara untuk memeriksa dan memperbaiki kerusakan telah Anda coba dan hasilnya tetap nihil. Install ulang adalah cara yang paling mudah karena Anda memiliki sebuah sistem baru yang jelas bebas dari masalah membingungkan. Tapi, sebelum memutuskan install ulang coba gunakan fasilitas Repair Windows yang ada pada Windows Installer karena siapa tahu masih bisa diperbaiki daripada harus install ulang.
http://i2.wp.com/bisakomputer.com/wp-content/uploads/2012/06/repair-windows.jpg?resize=550%2C405
Melakukan Repair Windows
Jika tetap tidak bisa diperbaiki, maka install ulang bisa menjadi alternatif pilihan.


Cara Menghapus Virus Shortcut di Flasdisk dan Memperbaikinya

Cara Menghapus Virus Shortcut di Flasdisk dan Memperbaikinya



 Melihat file dan data yang disembunyikan
Untuk melihat data yang disembunyikan caranya cukup mudah ikuti tutorial berikut :
1. Buka "My Computer"
2. Pilih "Tools" pada menubar XP / "Organize" pada Windows 7
3. Pilih "Folder Options"
4. Pilih Tab "View"
5. Chek list "Show hidden files and folders"
6. Hilangkan centang pada "Hide extensions for known file types" dan "Hide protected operating system files"
7. Klik OK
Dengan cara ini file dan data yang disembunyikan akan terlihat seperti samar karena efek dari attribut super hidden yang disebabkan oleh virus.
Membersihkan tuntas virus Shortcut / Autorun
Untuk menghapus virus pada flashdisk sebenarnya cukup mudah kita hanya perlu melakukan scanning dengan antivirus, tapi jangan dengan antivirus abal-abal. Antivirus terbaik dan juga favorit saya adalah Avast Antivirus, pakai yang free saja sudah cukup baik.
1. Download Avast Free jika belum punya
2. Install sampai selesai
3. Scan Flashdisk/USB sobat yang tertular
4. Setelah selesai akan muncul laporan jumlah virus yang berhasil ditemukan Hapus saja semua
5. Flashdisk / USB sekarang bersih.
Dengan cara ini flashdisk kita sudah bersih dari virus tapi masih belum bersih dari efek yang ditimbulkannya, seperti shorcut-shortcut yang dibuat, jika dihapus secara manual akan memakan banyak waktu jika kita punya banyak folder dalam usb flashdisk kita solusinya menggunakan Command Prompt caranya silakan baca dibawah.
Mengembalikan data yang disembunyikan virus
Pada tahap ini agak sedikit sulit, tapi ini sangat penting dan wajib untuk diketahui pengguna Flashdisk dan prosesnya ada dua pertama menghapus shortcut-shorcut yang dibuat oleh virus berikutnya menampilkan kembali folder-dan file yang disembunyikan.
Menghapus shortcut
1. Pasang USB / Flashdisk, ingat juga dimana usb flshdisk anda berada misal drive F.
2. Buka CMD (Command Prompt) caranya tekan kombinasi Windows + R dan tuliskanCMD kemudian tekan Enter.
3. Ketikan F: kemudian tekan Enter, F adalah drive letter flashdisk yang kita telah lihat dari My Computer tadi.
4. Ketikan del *.lnk s/ d/ dan tekan Enter, jika error cukup ketikan del *.lnk dan tekan Enter
Sampai disini flashdisk sudah bersih dari shortcut tidak penting, tapi jangan heran jika flashdisk terlihat seperti kosong, selanjutnya menampilkan data-datanya.
Menampilkan data yang terhidden (tersembunyi)
1. Masih di CMD
2. Ketikan lagi drive letter usb kita contoh F:
3. Ketikan attrib -s -h -r /s /d tekan Enter (jika error coba hilangkan hanya /d saja atau /s saja)
4. Tunggu Prosesnya sampai selesai (sampai muncul drive usb)
5. Coba masuk My Computer / Computer / Explore dan lihat data yang ada diflashdisk Selesai.

Sampai disini USB flasdisk sudah normal kembali, sangat mudah bukan menghapus virus shortcut / autorun di flashdisk dan memperbaikinya, gak perlu bawa ketukang servis cukup kita perbaiki sendiri dengan tutorial yang saya berikan, saya selalu menggunakan cara ini dan work. Selamat mencoba!
Mengambil Alih Ruang Partisi dari "System Volume Information"

Mengambil Alih Ruang Partisi dari "System Volume Information"

Apakah Anda pernah merasa freespace pada partisi (biasanya C) semakin lama semakin menyusut/mengecil padahal tidak ada menginstal apapun. Yap, permasalahannya terletak di hidden folder yang bernama System Information Volume. Saya pernah mengalaminya dan berhasil mengambil alih ruang partisi C saya dari freespace 19GB menjadi 52GB. Berikut ini adalah cara untuk mengambil alih ruang partisi dari System Volume Information (SVI) :

1. Melihat alokasi ruang dan ukuran partisi yang digunakan untuk SVI :
Buka Command Prompt dengan "Run As Administrator"
Ketik: vssadmin list shadowstorage
Kamu akan melihat Used Space, Allocated Space and Maximum Space for SVI
2. Mengubah ukuran Maximum Allocated Space:
Ketik perintah di cmd tadi dengan: vssadmin resize shadowstorage /on=[here add the drive letter]: /For=[here add the drive letter]: /Maxsize=[here add the maximum size]
Contoh vssadmin resize shadowstorage /on=C: /For=C: /Maxsize=4GB
Kamu akan melihat perintah konfirmasi berhasil
Kamu dapat melihat status SVI seperti cara 1.

3. Setelah kamu mengambil alih ruang partisi, Maximum Allocated Space akan kembali seperti ukuran semula. Lakukanlah cara 2 untuk mengambilnya lagi.

Terima Kasih semoga bermanfaat. Salam Blogger!! :)

Beberapa Kerusakan Umum Pada Komputer dan Solusinya