Cinta dengan Sayang
Karya : Gabriel Batubara : kelas VIII-I sekolah SMPN 1 Labuhan Deli
akan sulit membedakan kaca dengan permata ...
karena mata tak bisa merasa..
akan sulit memilih cinta dengan sayang...
karena hati tak bisa melihat...
kaca.... tak bahnya permata...
indah dan kilaunya membuat terlupa...
tapi.. permata akan lebih berharga...
dari pada kaca....
cinta... tak ubahnya sayang...
syahdu membuat terlena...
tapi.. sayang lebih berhaga dari pada cinta...
bedakanlah kaca dengan permata...
dengan tidak menyamakan cinta dan sayang...
agar tidak tertipu oleh bahagiah yang bukan bahagiah....
yaitu bahagiah yang semu....
Kepada Senjaku Mengadu
Karya : Jiwi Wulandari : kelas VIII-I sekolah SMPN 1 Labuhan Deli
kepada senjaku mengadu...
menangisi kepergianmu..
mengapa bahagia itu hanya sesaat saja...
laksana gerimis.
mendekap pagi...
aku disini terpaku dalam diam...
ketika mega merah menghalangiku...
bayanganmu menari nari di pelupuk mataku...
yang menghampiriku
di dalam kesendirainku...
namun kini..
hanya goresan pilu...
yang kau tancapkan di dalam hatiku...
oh cinta Mmengapa takdir begitu kejam..
kau berikan aku dia..
tapi kau sekap dia dalam kesunyian malam....
kini hati t'lah membeku...
mungkin hanya senja...
yang mampu menemaniku..
dalm kekosongan hatiku...
Pantai
karya : Ahmad Syafriza Nasution : kelas VIII-I sekolah SMPN 1 Labuhan Deli
Pasir putih nan elok
membuat semua orang terkagum ,..
Bagaikan mutiara putih ...
Yang berkilauan tiada henti ....
oh..... Pantai ..
Mengapa mereka tak peduli
Meka membuat mu kotor ..
Dengan perbuatan mereka ...
Oh... Pantai ..
Ku harap mereka sadar ...
Akan perbuatan mereka ...
Oh,,,..... Pantai ........... Oh ... Pantai
Bila Nanti
Ku ingin kau jadi tongkat
Saat ku tak dapat melihat
Tuntunlah langkah kaki
Melintasi hamparan bumi
Bila nanti ku tak mampu
Menatap indah matamu
Jadilah sinarku
Beri cahaya hatiku
Bila suatu hari nanti
Ku tak sanggup berjalan sendiri
Jadilah kompas hati
Penunjuk arah diri ini
Bila ku tak sanggup lagi
Menjadi bidadari pujaan hati
Ku mohon ketulusanmu
Tuk tetap menyayangiku
Rasa Yang Telah Mati
Ku cuba untuk memahami
Dan ku cuba untuk mengerti
Namun semua diluar kendali
Cintamu tak berarah kini
Kau cuba tuk tutupi
Kau selalu salahkan hati
Seakan semua tak kumengerti
Tentang rindu dihatimu ini
Ku cuba tegarkan diri
Tanpa kau disini
Ku kan melangkah dengan pasti
Tanpa jiwamu yang mendampingi
Pagi Yang Indah
Kan ku sapa pagi dengan senyuman,
Karna pagimu memberikan kesegaran,
Lewat embun yg jatuh di antara riak daun,
Lewat desau angin yang bertiup perlahan,
Aku nikmati pagi yg indah ini,
Bersama hangatnya sang mentari,
Agar kebekuan di hati hilang,
Seiring hadirnya cinta yg kan kujelang,
Sebait Do'a Tuk Ibu
Kerinduan ini tak henti menyapa,
Ukiran nafas hadirkan Do'a,
Semua menyatu,
Dalam hening rinduku,
Tersenyumlah Ibunda,
Walau kini Engkau telah tiada,
Berada dalam istana surga,
Syair rindu takkan lelah menyapa,
Akulah Jagoanmu,
Kebanggaanmu anakmu,
Semua panggilan indahmu,
Yang mewarnai jiwamu,
Kan ku rangkai indahnya kata,
Ku kirimkan dalam bait Do'a,
Dalam hening aku rindu,
Senandung Do'a terangkai untukmu,
Aku Kesandung Cinta
Aku terjatuh
Terjerambab ke dalam peluk cintamu
Mencoba untuk meronta
Namun hanya membuatku semakin cinta
Aku tak berdaya
Terpasung cinta yang bergelora
Aku tak kuasa
Menolak rasa yang bergejolak di dalam dada
Aku kesandung cinta
Berurai canda penuh tawa
Indah rona pelangi jiwa
Melenakan aku dalam buai api asmara
Aku kesandung cinta
Bukan sakit tapi aku bahagia
Bukan menangis tapi aku tertawa
Bukan menolak tapi aku mengharapkannya
Ketegaran
Gemerisik air hujan
Kenali tiap kehampaan
Tak ada lagi hangat senyuman
Terlempar dalam kesunyian
Aku menepi tiap tetes air hujan
Sebagai air mata kerinduan
Jika suatu waktu semua makin menjadi
Dan badai makin mengamuk dalam hati
Saat itu juga mungkin bendungan ketegaran
Akan terhempas oleh air mata kelelahan
Karena saat aku
Terjaga dari pandanganku
Aku dapati kau tetap setia
Pada kedinginan hatinya
Tertawa Di Atas Luka
Cinta yang telah kubuang ini,
Tak kan pernah lg kugapai,
Rindu yang pernah ada,
Akn sirnah brsma hati yg terluka,
Luka karna goresan cintamu ini,
Kan selalu membekas di hati,
Agar ku selalu meingati,
Betapa sakitnya bila d khianati,
Kau tertawa di atas lukaku,
Kau bahagia di ats deritaku
Hanya berharapku,
Akan ada cinta yg dtng pdamu,
Dan melukai hatimu
Seperti kau lukai hatiku,
Tanpa perasaanmu,
Memori
Ku tatap lagi jejak kaki
Yang telah lama kau tinggalkan...
Dan mulai berfikir
Kapanku bisa menatapmu lagi...
Ku raup salju-salju
Yang mulai menutupi jejak langkanhmu...
Dan meletakkan telapak tanganku disampingnya
kuucapkan seuntai kata, "Aishiteru yo..."
Berharap kau mendengarkanku..
Kucoba berdiri tegak,
Kucoba mengadah kelangit
kutatap butiran-butiran salju
Yang mulai menyentuh pipiku dengan lembut
Kucoba melakukan semuahal yg dulu kau lakukan
Menatap langit, meraskan dinginnya salju
Dan berharap agar senyummu terukir indah dimemoriku..
Setidaknya itulah kenangan yg tertinggal
Dan tak ingin kulupakan..
Senyumanmu..
Ya, senyumanmu yg selalu membuatku dapat tersenyum...
Satu Kisah Yang Hanya Tentangmu
Jangkaulah itu,
Raihlah itu,
Kejar lah itu,
Walau jauh..
Sekarang kau percaya
Kalau air mata itu berharga
Tapi ini berulah permulaan
Mulai sekarang, dari tempat ini..
Di pagi yg cerah
Mentari menempakkan sinar keemasan
Masa depan yg tiba,
mengajarkanku tentang masa lalu
Dan seperti biasa,
Air mata itu akan tetap ada
Meskipun ia tak menampakkan kepiluannya..
Setelah hujan reda,
Menjadi awan,
Dan berjalan.. masa lalu, sekarang dan depan
Semuanya memiliki persepsian tersendiri
Bagaimana kau mengahadapinya?
itu terserah padamu
Layaknya embun pagi meninggalkan sandarannya..
Begitu pun denganmu..
Semuanya memerlukan waktu tertentu
Untuk itu,
gengam erat kedua tanganmu
Lalu mulailah berjalan..
Dan dari sini dimualai
Satukisah Yang Hanya tentangmu
Karya : Gabriel Batubara : kelas VIII-I sekolah SMPN 1 Labuhan Deli
akan sulit membedakan kaca dengan permata ...
karena mata tak bisa merasa..
akan sulit memilih cinta dengan sayang...
karena hati tak bisa melihat...
kaca.... tak bahnya permata...
indah dan kilaunya membuat terlupa...
tapi.. permata akan lebih berharga...
dari pada kaca....
cinta... tak ubahnya sayang...
syahdu membuat terlena...
tapi.. sayang lebih berhaga dari pada cinta...
bedakanlah kaca dengan permata...
dengan tidak menyamakan cinta dan sayang...
agar tidak tertipu oleh bahagiah yang bukan bahagiah....
yaitu bahagiah yang semu....
Kepada Senjaku Mengadu
Karya : Jiwi Wulandari : kelas VIII-I sekolah SMPN 1 Labuhan Deli
kepada senjaku mengadu...
menangisi kepergianmu..
mengapa bahagia itu hanya sesaat saja...
laksana gerimis.
mendekap pagi...
aku disini terpaku dalam diam...
ketika mega merah menghalangiku...
bayanganmu menari nari di pelupuk mataku...
yang menghampiriku
di dalam kesendirainku...
namun kini..
hanya goresan pilu...
yang kau tancapkan di dalam hatiku...
oh cinta Mmengapa takdir begitu kejam..
kau berikan aku dia..
tapi kau sekap dia dalam kesunyian malam....
kini hati t'lah membeku...
mungkin hanya senja...
yang mampu menemaniku..
dalm kekosongan hatiku...
Pantai
karya : Ahmad Syafriza Nasution : kelas VIII-I sekolah SMPN 1 Labuhan Deli
Pasir putih nan elok
membuat semua orang terkagum ,..
Bagaikan mutiara putih ...
Yang berkilauan tiada henti ....
oh..... Pantai ..
Mengapa mereka tak peduli
Meka membuat mu kotor ..
Dengan perbuatan mereka ...
Oh... Pantai ..
Ku harap mereka sadar ...
Akan perbuatan mereka ...
Oh,,,..... Pantai ........... Oh ... Pantai
Bila Nanti
Ku ingin kau jadi tongkat
Saat ku tak dapat melihat
Tuntunlah langkah kaki
Melintasi hamparan bumi
Bila nanti ku tak mampu
Menatap indah matamu
Jadilah sinarku
Beri cahaya hatiku
Bila suatu hari nanti
Ku tak sanggup berjalan sendiri
Jadilah kompas hati
Penunjuk arah diri ini
Bila ku tak sanggup lagi
Menjadi bidadari pujaan hati
Ku mohon ketulusanmu
Tuk tetap menyayangiku
Ku cuba untuk memahami
Dan ku cuba untuk mengerti
Namun semua diluar kendali
Cintamu tak berarah kini
Kau cuba tuk tutupi
Kau selalu salahkan hati
Seakan semua tak kumengerti
Tentang rindu dihatimu ini
Ku cuba tegarkan diri
Tanpa kau disini
Ku kan melangkah dengan pasti
Tanpa jiwamu yang mendampingi
Kan ku sapa pagi dengan senyuman,
Karna pagimu memberikan kesegaran,
Lewat embun yg jatuh di antara riak daun,
Lewat desau angin yang bertiup perlahan,
Aku nikmati pagi yg indah ini,
Bersama hangatnya sang mentari,
Agar kebekuan di hati hilang,
Seiring hadirnya cinta yg kan kujelang,
Kerinduan ini tak henti menyapa,
Ukiran nafas hadirkan Do'a,
Semua menyatu,
Dalam hening rinduku,
Tersenyumlah Ibunda,
Walau kini Engkau telah tiada,
Berada dalam istana surga,
Syair rindu takkan lelah menyapa,
Akulah Jagoanmu,
Kebanggaanmu anakmu,
Semua panggilan indahmu,
Yang mewarnai jiwamu,
Kan ku rangkai indahnya kata,
Ku kirimkan dalam bait Do'a,
Dalam hening aku rindu,
Senandung Do'a terangkai untukmu,
Aku terjatuh
Terjerambab ke dalam peluk cintamu
Mencoba untuk meronta
Namun hanya membuatku semakin cinta
Aku tak berdaya
Terpasung cinta yang bergelora
Aku tak kuasa
Menolak rasa yang bergejolak di dalam dada
Aku kesandung cinta
Berurai canda penuh tawa
Indah rona pelangi jiwa
Melenakan aku dalam buai api asmara
Aku kesandung cinta
Bukan sakit tapi aku bahagia
Bukan menangis tapi aku tertawa
Bukan menolak tapi aku mengharapkannya
Gemerisik air hujan
Kenali tiap kehampaan
Tak ada lagi hangat senyuman
Terlempar dalam kesunyian
Aku menepi tiap tetes air hujan
Sebagai air mata kerinduan
Jika suatu waktu semua makin menjadi
Dan badai makin mengamuk dalam hati
Saat itu juga mungkin bendungan ketegaran
Akan terhempas oleh air mata kelelahan
Karena saat aku
Terjaga dari pandanganku
Aku dapati kau tetap setia
Pada kedinginan hatinya
Cinta yang telah kubuang ini,
Tak kan pernah lg kugapai,
Rindu yang pernah ada,
Akn sirnah brsma hati yg terluka,
Luka karna goresan cintamu ini,
Kan selalu membekas di hati,
Agar ku selalu meingati,
Betapa sakitnya bila d khianati,
Kau tertawa di atas lukaku,
Kau bahagia di ats deritaku
Hanya berharapku,
Akan ada cinta yg dtng pdamu,
Dan melukai hatimu
Seperti kau lukai hatiku,
Tanpa perasaanmu,
Memori
Ku tatap lagi jejak kaki
Yang telah lama kau tinggalkan...
Dan mulai berfikir
Kapanku bisa menatapmu lagi...
Ku raup salju-salju
Yang mulai menutupi jejak langkanhmu...
Dan meletakkan telapak tanganku disampingnya
kuucapkan seuntai kata, "Aishiteru yo..."
Berharap kau mendengarkanku..
Kucoba berdiri tegak,
Kucoba mengadah kelangit
kutatap butiran-butiran salju
Yang mulai menyentuh pipiku dengan lembut
Kucoba melakukan semuahal yg dulu kau lakukan
Menatap langit, meraskan dinginnya salju
Dan berharap agar senyummu terukir indah dimemoriku..
Setidaknya itulah kenangan yg tertinggal
Dan tak ingin kulupakan..
Senyumanmu..
Ya, senyumanmu yg selalu membuatku dapat tersenyum...
Satu Kisah Yang Hanya Tentangmu
Jangkaulah itu,
Raihlah itu,
Kejar lah itu,
Walau jauh..
Sekarang kau percaya
Kalau air mata itu berharga
Tapi ini berulah permulaan
Mulai sekarang, dari tempat ini..
Di pagi yg cerah
Mentari menempakkan sinar keemasan
Masa depan yg tiba,
mengajarkanku tentang masa lalu
Dan seperti biasa,
Air mata itu akan tetap ada
Meskipun ia tak menampakkan kepiluannya..
Setelah hujan reda,
Menjadi awan,
Dan berjalan.. masa lalu, sekarang dan depan
Semuanya memiliki persepsian tersendiri
Bagaimana kau mengahadapinya?
itu terserah padamu
Layaknya embun pagi meninggalkan sandarannya..
Begitu pun denganmu..
Semuanya memerlukan waktu tertentu
Untuk itu,
gengam erat kedua tanganmu
Lalu mulailah berjalan..
Dan dari sini dimualai
Satukisah Yang Hanya tentangmu